Kisah Embrio

hi·dup v 1 masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya
ma·ti v 1 sudah hilang nyawanya; tidak hidup lagi
Hidup, mati
Kehidupan, kematian
Adakah makhluk yang berdaging dan ber-darah memiliki hak untuk menentukan?
Bahkan malaikatpun tidak memiliki hak atasnya..
Lalu, siapakah yang paling berhak menentukan keduanya?
Jangan tanyakan itu kepadaku, aku juga tidak tahu. Satu-satunya hal yang kuketahui adalah bahwa aku telah jatuh cinta pada kehidupan ini. Aku mencintai setiap detil yang terjadi di dalamnya, aku mencintai setiap proses yang terbentang di dalamnya, aku mencintai setiap orang yang terlibat di dalamnya, aku mencintai setiap hal yang kulewati - matahari yang terbit dan tenggelam, udara segar dataran tinggi tempat aku bekerja, rutinitas, koneksi internet - bagiku, semua itu adalah tanda paling nyata dari kehidupan yang kuhidupi.
Rasa cintaku terhadap segala bentuk kehidupan ini sama besarnya dengan rasa cintaku terhadap kematian. Tidak ada kehidupan tanpa kematian. Aku disebut hidup, atau setidaknya pernah hidup jika aku mengalami kematian. Aku mencintai kehidupan ini dengan sepenuh hatiku namun bukan berarti aku tidak mencintai kematian.

Kehidupan, apapun pengertiannya, seburuk apapun cerita yang terbentang di dalamnya, aku yakin sangatlah layak untuk dihidupi. Tidak ada yang benar-benar buruk mengenai kehidupan hingga kita menggunakannya sebagai alasan untuk mengakhirinya.
Mengakhiri sebuah kehidupan itu lebih buruk dari cerita paling buruk yang masih mungkin terbentang di dalamnya.
Mengakhiri kehidupan secara sepihak sangatlah tidak adil, mengacaukan keseimbangan alam semesta dan memutuskan segala kemungkinan yang akan terjadi di dalamnya.

Tidak ada yang benar-benar pasti dalam hidup ini kecuali perubahan dan kematian itu sendiri. Tapi mengapa bayangan kehidupan yang buruk itu seolah-olah sudah menjadi suatu hal yang pasti akan terjadi dan dengan pasti kita mengambil keputusan untuk mengakhirinya? Tanda tanya..

Keputusan sudah diambil, pilihan telah dijatuhkan pada kepastian kematian, kemungkinan yang terbentang di dalamnya-pun telah menemui kepastiannya, yaitu mati.

Bentuk lain dari cinta Tuhan itu kini telah pergi. Ia pergi bersama dengan seluruh impian dan masa depan yang telah digariskan bahkan sebelum ia diakhiri dengan cara yang membuat seluruh surga berkabung.
Dan sekarang ia telah bergabung menjadi salah satu makhluk surgawi yang tampan yang sedang menunggu kami di atas sana.

Komentar

Postingan Populer