Soul Mate

Soul Mate, it is mate inside the soul, benarkah?
Belahan jiwa, jiwa lain yang menjadi belahan dari jiwa kita, ah mungkin iya mungkin juga tidak. Entahlah, banyak teori yang kubaca banyak pendapat yang kudengar, tidak ada satupun yang bisa memuaskanku tentang konsep belahan jiwa atau dalam istilah Bahasa Jawa, garwa, siGarane nyaWa, tapi yang jelas bukan garmun, karna akan menjadi sigarane timun, atau garbis, sigarane gubis, haha...kembali lagi pada konsep awal.


Tiga perempat perjalanan hidupku tidak memberikan contoh yang cukup untuk sebuah ide tentang apa itu belahan jiwa, hingga pada suatu siang....
eurekaaaaaa!!aku menemukannya, aku melihatnya, ditengah kesibukan monoton orang kantoran, kertas-kertas, proses persiapan akreditasi, orang-orang yang melakukan hal yang mereka sendiri tidak tahu apa yang mereka lakukan, orang-orang yang berlalu lalang, berjuang tanpa tahu apa yang mereka perjuangkan, aku melihat sosok wajah yang berbinar-binar, aku tahu dia sedang bahagia, tapi belum tahu dia bahagia karena apa. Dalam hati aku berpikir, mungkin kemarin waktu kopyokan arisan dadu menunjukkan nomor yang dipegangnya, atau anaknya mendapat juara satu, atau dapat hadiah mendadak dari acara televisi, atau..semua kemungkinan lain kecuali yang satu ini, yang tidak terpikirkan olehku.
Dan ceritapun berlanjut..tik tok tik tok..percakapan kecil dimulai ditengah keheningan dan suara mesin fotokopi,wajah mbak itu polos, baik, apa adanya dan hidup bersemangat, plus bahagia terlihat jelas di matanya, kami bercanda, yaa..meskipun garing tapi okelah untuk membunuh waktu menunggu mesin fotokopi bekerja. Kami bercanda, mengobrol, cekikikan hingga sampai pada pemberitahuan bahwa dia akan menikah. Oh I see I see..that's why you look so happy, young lady...
Dan sebagai calon mempelai wanita yang berbahagia, dia mulai bercerita banyak mengenai calon suaminya itu. Dia, calon mempelai pria, baik -komentar standar wanita untuk pria yang akan dipilihnya menjadi suami - tidak macem-macem, setia dan dewasa.
Hm..dewasa, aku pikir dewasa dalam konteks seperti ini adalah dewasa seperti pada umumnya, mau mengerti wanita dan tidak kekanak kanakan, tapi ternyata dewasa menurut mbak ini ya..benar benar dewasa, dewasa segalanya,umur,sifat dan sikap karna dia, mempelai pria sudah berumur 61 tahun!!dan mbak ini baru berumur 30 tahun!!
O...o...aku speechless,mulutku terbuka, sekelilingku membeku, mesin fotokopi berhenti, seperti adegan di film film,sejenak aku berhenti bernapas, dan whaaatttss??!!ah..mbak ini bercanda,masak dia akan menikah dengan pria yang dengannya selisih 31 tahun??sulit sekali memasukkan fakta itu ke dalam otakku yang tidak terlalu besar ini, tapi ya mau apa,that's life, banyak kejutan di dalamnya, jadi kenapa tidak diterima saja sebagai sesuatu yang unik?
Hm..ok, aku menyerah, aku menerima, aku tidak lagi berusaha memasukkan logika ke dalamnya,hanya perasaan, yup..perasaan dan akhirnya aku belajar banyak dari mbak ini, aku belajar menerima sesuatu apa adanya,melalui kisah cintanya aku belajar menerima bahwa tidak ada yang tahu siapa jodoh kita, bisa jadi orang yang paling dekat dengan kita saat ini, atau bisa jadi orang yang begitu keluar pintu kau temui, siapa yang tahu?ya kan?
Melalui pembawaannya yang semangat, aku juga belajar bahwa semangat itu segalanya,dengan semangat kau bisa mencintai seseorang, dengan semangat, kau akan mengerjakan hal yang menurut orang lain adalah pekerjaan remeh menjadi pekerjaan yang luar biasa
Lewat sikapnya yang sederhana aku belajar bahwa ya...inilah hidup yang sebenarnya,menginjaklah tanah agar tidak terlalu berlebihan mengharapkan bahwa dunia ini bisa sempurna.
Mbak ini akan menikah dengan seorang pria yang dengannya berselisih 31 tahun, dalam hati, inikah yang dikatakan soulmate?Ketika seseorang yang entah darimana datangnya dipertemukan dengan seseorang yang lain yang juga entah darimana datangnya. Dan ketika dua orang bertemu, ada chemistry yang terjadi di dalamnya, mungkin itu yang dinamakan soulmate.

Komentar

Postingan Populer