6:03 on Twilight
Nobody is perfect
Seperti apakah masa depanku dengannya, tidak ada orang yang tahu, tapi semua orang seolah-olah tahu bahwa aku akan tidak bahagia dengannya. Lalu menurut orang-orang itu, kelak aku akan bahagia dengan siapa? Orang-orang itu hanya bisa menjawab dengan diam, diam tanpa komentar, atau kalau komentar selalu membuat orang lain yang dimaksud itu tidak diperhitungkan. Meskipun dia diam, tapi dia punya telinga dan hati yang bisa merasakan. Semua orang tentu tidak lebih baik dari orang lain, jadi kenapa harus menghakimi, siapa pula yang memberi orang-orang itu hak untuk menghakimi, tanya kenapa??
Aku menyayanginya, tidak jatuh cinta kepadanya, mungkin juga tidak ada hati karna hatiku sudah habis dan menetap di suatu tempat yang jauh disana.
Aku hanya menyayanginya, menyayanginya sebagai sesama manusia yang butuh mencintai dan dicintai, tidak lebih, tidak bermimpi atau merencanakan untuk hidup dengannya selamanya, aku hanya merasa bahwa aku perlu menemaninya.
Mungkin ini terlihat naif, tapi apa salahnya, membuat hidup orang sedikit lebih bahagia.
Tapi membuatnya bahagia selalu berakibat orang lain menjadi sedih dan cemas, aku tidak ingin hal itu terjadi, sungguh. Aku menyayangi semua.
Sulit dimengerti memang, aku tahu, dari luar sepertinya aku ada hati dengannya, tapi ayolah, mari berpikiran lebih maju sedikit, aku hanya ingin membuat hidup seseorang sedikit lebih dihargai, itu saja.
Seperti apakah masa depanku dengannya, tidak ada orang yang tahu, tapi semua orang seolah-olah tahu bahwa aku akan tidak bahagia dengannya. Lalu menurut orang-orang itu, kelak aku akan bahagia dengan siapa? Orang-orang itu hanya bisa menjawab dengan diam, diam tanpa komentar, atau kalau komentar selalu membuat orang lain yang dimaksud itu tidak diperhitungkan. Meskipun dia diam, tapi dia punya telinga dan hati yang bisa merasakan. Semua orang tentu tidak lebih baik dari orang lain, jadi kenapa harus menghakimi, siapa pula yang memberi orang-orang itu hak untuk menghakimi, tanya kenapa??
Aku menyayanginya, tidak jatuh cinta kepadanya, mungkin juga tidak ada hati karna hatiku sudah habis dan menetap di suatu tempat yang jauh disana.
Aku hanya menyayanginya, menyayanginya sebagai sesama manusia yang butuh mencintai dan dicintai, tidak lebih, tidak bermimpi atau merencanakan untuk hidup dengannya selamanya, aku hanya merasa bahwa aku perlu menemaninya.
Mungkin ini terlihat naif, tapi apa salahnya, membuat hidup orang sedikit lebih bahagia.
Tapi membuatnya bahagia selalu berakibat orang lain menjadi sedih dan cemas, aku tidak ingin hal itu terjadi, sungguh. Aku menyayangi semua.
Sulit dimengerti memang, aku tahu, dari luar sepertinya aku ada hati dengannya, tapi ayolah, mari berpikiran lebih maju sedikit, aku hanya ingin membuat hidup seseorang sedikit lebih dihargai, itu saja.
Komentar
Posting Komentar