Carpe Diem

Untuk menjatuhkan cinta kepada lebih dari satu orang, kau harus memiliki jiwa yang cukup besar untuk menampung dua hati.

Ini perlu, agar kedua hati yang kusebutkan tadi tidak bersesakan di dalam jiwamu. Agar mereka tak perlu berusaha merebut sebanyaknya ruang yang ada,mendesak-desak, lalu berontak dan merobek lapisan hatimu hingga isinya luluh-lantak.

Jika jiwamu tak cukup besar untuk menampung dua hati, kamu masih bisa menjatuhkan cinta kepada lebih dari satu orang. Kamu bisa memilih dua perempuan dengan takaran cinta yang kecil-kecil. Maka kedua hati mereka akan bersemayam dalam ruang jiwamu tanpa harus bergesekan satu sama lain. Dan kamu masih punya cukup banyak ruang untuk bernapas lega. Perpisahan yang mungkin nanti akan terjadi, itu bukan karena jiwamu tak cukup besar untuk menampung hatiku dan hatinya; tetapi cintaku kepadamu dan cintaku kepada-Nya yang tak cukup kecil untuk bisa menempati satu ruang bersama-sama.

Ketika kau memilihnya, sekaligus berkata bahwa kau melakukannya demi sebuah penerus namamu. Ada sesuatu yang sangat salah dengan semua ini. Sesuatu yang tidak bisa kupahami. Demikian juga aku ketika harus melangkah pada jalan hidup yang sudah dirancang bahkan sebelum aku lahir.

Maksudku, jika kamu mencintaiku dan aku mencintaimu, kamu akan berada di sini, bersamaku. Kita akan tertawa, berselisih paham, berpelukan, menangis, membagi langit yang terlalu luas untuk dipandangi sendirian dan menengadah pada bintang-bintang. Kita akan menyembuhkan setiap perselisihan dengan kecupan, menghapus air mata dengan tawa. Jika kamu mencintaiku dan sebaliknya, kita tidak akan pergi ke arah yang berlawanan, dan memilih untuk bersama ‘kan?

Tapi kita kan hidup di dunia nyata? Semua yang kukatakan tidak semudah itu untuk diwujudkan. Mendung dan matahari datang silih berganti. Begitu juga pasang dan surut.Siang dan malam. Selalu ada dua sisi dalam kehidupan. Maka akan kunikmati bahagianya saat-saat bersama seperti aku juga akan menikmati masa-masa kita menjalani kehidupan masing-masing. Carpe Diem begitu pepatah latin mengatakan.

Sadari saja bahwa cinta kita bukan dari sejenis yang biasa. Sesuatu yangdipahami orang-orang sebagai kebersamaan. Matahari dan bulan toh tak pernah bersama dalam satu langit—di waktu yang sama. Tapi hidup ini membutuhkan mereka. Sebagaimana hidup kita memerlukan hujan dan panas. Musim gugur dan musim semi.

Apakah kamu sedih? Aku pun begitu. Sebab siapakah yang dalam hidup ini tak ingin bahagia. Aku? Kamu? Rasanya kita semua mendamba bahagia. Tapi apa sebenarnya bahagia. Proses atau tujuan?Bahagiaku mungkin tak sama dengan bahagiamu. Dan aku tak hendak memaksa. Kalau kita bahagia dengan saling melepaskan, tak akan kusesali takdirku.Sebab aku pun tahu. Bagaimana kita akan saling melepaskan kalau kita tak pernah benar-benar saling memiliki?

Komentar

Postingan Populer